Siaran Pers: Astra dan Pelindo 3 Jadi PR Korporasi Menginspirasi

[IMG:20160831-213354-1-ynfc04923cn.jpeg]

Semarang (31/8/2016)—PT Astra Internasional Tbk dan Pelindo III terpilih sebagai korporasi dengan program public relations (PR) paling menginspirasi tahun 2016 oleh Serikat Perusahaan Pers (SPS). Apresiasi itu diberikan di malam penghargaan The 5th Indonesia Public Relations Awards & Summit (IPRAS) di Aston Hotel, Semarang, Rabu (31/8/2016). 

Astra yang mengangkat program PR  bertema “Guruku Inspirasiku, Astra untuk Indonesia yang Lebih Cerdas”, sementara Pelindo III tentang “Surabaya North Quay” dinilai unggul dan mampu memikat hati dewan juri.

Tahun ini, jumlah kepesertaan IPRAS meningkat 100 persen dibanding tahun lalu. Dari 26 korporasi baik pemerintah, lembaga, BUMN, BUMD, maupun swasta yang mendaftar, tersaring 24 korporasi yang lolos seleksi administratif. Setelah melalui tahap penilaian konten dan presentasi, dewan juri menetapkan 16 pemenang dari berbagai kategori. (Daftar pemenang terlampir).

Namun, tingginya antusiasme tersebut disertai catatan.  Begitulah kesimpulan yang ditangkap ketua dewan juri Maria Wogsonegoro selama melakukan sesi penjurian. “Pemahaman tentang praktik PR masih kurang mendalam dan menyeluruh,” katanya.

Menurut founder IPM itu, PR ibaratnya sungai, ada hulu dan hilir. Di hulu ada corporate value, visi, misi, strategi, hingga panduan komunikasi. Di hilir ada program dan kampanye. “Pada praktiknya, program masih sebatas project base, tidak ada keterkaitan dengan di hulu,” ujarnya. 

Universitas Serang Raya Raih IMRAS

Di malam yang sama, SPS juga memberikan apresiasi kepada para akademisi Ilmu Komunikasi melalui agenda tahunan, Indonesia Media Research Awards and Summit (IMRAS). Dalam forum khusus bagi pencapaian sebuah karya ilmiah populer (call for paper) kali ini, 45 akademisi dari 40 perguruan tinggi se-Indonesia berkumpul mempresentasikan penelitian bertema"Tren Pola Konsumsi Media di Indonesia" baik cetak, on-line maupun sosial.

Dari total jumlah tersebut, hanya delapan akademisi yang mengangkat tema tentang media cetak. Jumlah ini menurun signifikan dibandingkan tahun lalu. Menurut ketua dewan juri IMRAS 2016 Prof Sasa Djuarsa Sendjaja hal ini dilatarbelakangi oleh adanya transformasi era dari konvensional ke digital. “Isu dan bahan referensi mengenai media cetak makin terbatas,” katanya.

Padahal, menurut Ketua Harian SPS Ahmad Djauhar, forum ini merupakan ajang bagi para pelaku industri media untuk memperoleh kenyataan riil di lapangan. Sehingga, kualitas media dalam mewartakan informasi tetap terjaga dan melayani masyarakat dengan baik. 

Untuk menindaklanjuti hal itu, SPS berencana merangkul akademisi untuk melakukan  penelitian yang khusus memotret tentang media cetak dan jurnalisme. Hasil penelitian tersebut kemudian dihimpun dalam sebuah karya berbentuk buku.

Karya ilmiah “Ekonomi Politik Harian Radar Banten: Strategi Komodifikasi Isi, Khalayak dan SDM Menghadapi Persaingan” milik Media Sucahya dari Universitas Serang Raya menjadi pemenang pertama untuk kategori Media Cetak. Sementara Lisa Lindawati dari UGM dan Ester Krisnawati dari Universitas Kristn Satya Wacana Salatiga menjadi pemenang pertama,masing-masing untuk kategori Media On-line dan Media Sosial. (Daftar pemenang terlampir). **

Untuk Informasi dan Komunikasi:

  1. Asmono Wikan – Direktur Eksekutif  SPS  0811 191936
  2. L. Hadi Pranoto – Head of Corcom SPS  087 882 86 8881