Siaran Pers IPRAS IMRAS Jogjakarta, 16 - 17 Oktober 2014

Dari Jogja, Urun Rembuk Soal Reputasi Bangsa

Jakarta (14/10/2014) -- Reputasi bukan urusan yang remeh temeh, melainkan sebuah hal besar yang patut diperhatikan dan dirawat secara sungguh-sungguh. Apalagi menyangkut reputasi bangsa, yang menyandarkan upayanya melalui kinerja pemimpin Negara dan bangsa. Atas dasar itulah selama dua hari, 16 – 17 Oktober 2014 di The Rich Sahid Hotel Jogjakarta, sejumlah tokoh nasional, pimpinan korporasi terkemuka, pimpinan media, bersama dengan ratusan praktisi kehumasan dan akademisi komunikasi dari seluruh Indonesia, hadir di Jogjakarta menyuarakan pesan bagi Sang Pemimpin Bangsa yang baru dari berbagai sudut pandang dan dimensi.

Para tokoh itu, diantaranya Dahlan Iskan (Menteri BUMN), Prof Bagir Manan (Ketua Dewan Pers), Husni Kamil Manik (Ketua Komisi Pemilihan Umum), pengamat ekonomi Dr Aviliani,  serta Gubernur DI Jogjakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X. Mereka dijadwalkan hadir dalam kegiatan tahunan bertajuk “The 3rd Indonesia Public Relations Awards & Summit 2014”  atau populer dengan sebutan IPRAS.  Gelaran IPRAS tahun ini mengusung tema besar “Reputasi Bangsa di Era Kepemimpinan Baru”. Ini selaras dengan hadirnya pemerintahan baru hasil Pemilu 2014. “Forum IPRAS diharapkan bisa memberikan kontribusi pemikiran mengenai Reputasi Bangsa dari berbagai aspek kepada pemerintah baru hasil Pemilu 2014,” ungkap Asmono Wikan, Direktur Eksekutif SPS Pusat.

Beberapa pimpinan korporasi nasional seperti CEO PT Bio Farma (Persero) Iskandar, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Elvyn G. Masasya, Presiden Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Hans Prawira, dan CEO PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Maryono juga bakal hadir. Tak ketinggalan Rektor Universitas Gajah Mada  Prof Dr Pratikno, Ketua Umum Perhumas Prita Kemal Gani, serta sejumlah pemimpin redaksi media cetak, penyiaran, dan media online.

Sejumlah isu penting dan strategis akan diangkat para tokoh tersebut dalam sesi-sesi IPRAS. Diantaranya Perspektif Kearifan Lokal dalam Membangun Reputasi Bangsa, Prospek Ekonomi dan Harapan Pebisnis di Era Kepemimpinan Baru, Prospek Politik dan Penegakan Hukum, Media dan Reputasi Bangsa, Pesan untuk Pemimpin Baru, Kredibilitas Media & Reputasi Bangsa, Kisah Sukses Menegakkan Reputasi Korporasi serta Ekspose Tren Pola Konsumsi Media di Indonesia 2014. 

Sebagai inisiator dan penyelenggara kegiatan yang sudah berlangsung sejak 2012, Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat pada saat yang sama juga menggelar “The 1st Indonesia Media Research Awards & Summit (IMRAS) 2014”. Forum ini akan dihadiri tidak kurang dari 100 akademisi komunikasi dan peneliti media dari seluruh Indonesia. Para akademisi, telah berkompetisi melalui riset media yang mereka lakukan selama tiga bulan tentang Tren Pola Konsumsi Media di Indonesia tahun 2014 dan akan mempresentasikan hasilnya pada forum IMRAS di tempat yang sama pada 16 Oktober 2014.

Kegiatan lainnya yang dihelat SPS Pusat di tempat yang sama sebagai rangkaian IPRAS 2014 adalah Workshop School of Media Management (SoMM) bertema “Strategi Memenangkan Pasar Media Lokal” dan Workshop How to Handle Press Well bertajuk “Membangun Reputasi Melalui Perencanaan dan Audit Komunikasi yang Komprehensif”. SPS Pusat juga menyambangi perguruan tinggi melalui program SPS Goes to Campus (SGCT) di Kampus UPN Jogjakarta.  Kegiatan-kegiatan tersebut berlangsung pada 14 - 15 Oktober 2014.

“Melalui ajang IPRAS dan IMRAS, SPS Pusat juga akan memberikan sejumlah penghargaan. Antara lain penghargaan Korporasi Pilihan, Lembaga Publik Pilihan, CEO Pilihan, Tokoh Publik Pilihan, dan Tokoh PR Pilihan. Selain itu juga ada penghargaan pemenang Program PR Terbaik 2014 dan pemenang Full paper IMRAS 2014 dari untuk kategori media cetak, media sosial, dan media online,” imbuh Asmono. Pada akhirnya, forum IPRAS dan IMRAS tahun ini diharapkan bakal menjadi forum kehumasan dan media nasional terbesar dan bergengsi. Bahkan menjadi forum pertama kali yang menghadirkan dua kutub, praktisi PR dan akademisi komunikasi.

Tentang SPS

Serikat Perusahaan Pers (SPS) adalah organisasi dari perusahaan penerbit media cetak dan online beranggotakan 471 perusahaan pers se-Indonesia. Berdiri sejak 8 Juni 1946, SPS Pusat kini dipimpin oleh Ketua Umum Dahlan Iskan dan Ketua Dewan Pertimbangan Jakob Oetama. Kegiatan terbesar SPS selama ini adalah melakukan pendidikan bagi awak redaksi dan pemasaran media, edukasi dan kampanye minat baca bagi anak-anak muda, riset dan monitoring media, pendidikan manajemen kehumasan dan media bagi para praktisi PR, serta melakukan advokasi bagi anggotanya yang terbelit sengketa pemberitaan pers. ***

 

Informasi lebih lanjut tentang siaran pers ini, silakan menghubungi:

1. Asmono Wikan  - Direktur Eksekutif SPS Pusat (08161191936).

2. Hadi Pranoto - Manager Program SPS Pusat (08788286 8881).

3. Theresia S Tamba - Koordinator IPRAS (081219352994).

4. Ike Yuningsih – Koordinator IMRAS (081314749741).

 

www.spsindonesia.org; E: spspusat@spsindonesia.org              

Gedung Dewan Pers Lt. 6, Jl. Kebon Sirih No. 32 – 34 Jakarta 10110; T: 021 – 3459671, 3811228; F: 021 – 3862373.