Siaran Pers Jambore Media dan PR Indonesia, Bali 10 - 11 Juni 2015

Kejernihan Komunikasi untuk Kejayaan Indonesia


BALI, 11 Juni 2015 - Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat dan Majalah PR Indonesia untuk pertama kalinya menyelenggarakan Jambore Media dan PR Indonesia (JAMMPIRO) 2015, sebuah forum nasional yang mempertemukan ratusan praktisi media dan kehumasan/public relations (PR) dalam satu forum khusus bersama. Mengusung tema “Inspirasi untuk Masa Depan Komunikasi Indonesia”, SPS Pusat dan Majalah PR Indonesia ingin memberikan kontribusi untuk ikut memperbaiki kondisi bangsa dan negara, melalui pendekatan PR dan media yang strategis. 

 

JAMMPIRO 2015 akan diselenggarakan di Hotel Harris Sunset Road, Kuta, Bali, pada Rabu-Kamis, (10-11/6/2015). Sebanyak Tujuh Tokoh PR Perempuan menyampaikan pemikiran mereka dalam berbagai tema, mulai dari Education in PR oleh Elizabeth Goenawan Ananto (Koordinator Program MM Komunikasi Universitas Trisakti), Political PR oleh Ida Sudoyo (Praktisi PR Senior/Direktur Komunikasi Arsari Group), International PR and Public Diplomacy oleh Inke Maris (Presiden Direktur Inke Maris & Associates), PR Competency in Global Competitiveness oleh Magdalena Wenas (Presiden PR Society Indonesia), PR and Sustainability Corporation oleh Maria Wongsonagoro (Presiden Direktur IPM PR), Youth and Cultural PR in Indonesia oleh Miranty Abidin (Presiden Direktur Fortune PR), dan Entrepreneur in PR oleh Prita Kemal Gani (Pendiri dan Direktur LSPR Jakarta).

 

Direktur Eksekutif SPS Pusat sekaligus Pemimpin Redaksi Majalah PR Indonesia, Asmono Wikan, mengatakan di negara demokrasi seperti Indonesia, berkomunikasi makin pelik tatkala tidak dikelola dengan baik dan tidak strategis. Beragam gangguan (noise) acapkali membuat pesan komunikasi gagal sampai ke target sasaran dan tidak bisa dipahami maknanya. Hal itu diperparah dengan miskinnya “Narasi Besar” yang dibangun secara sistematik dan kemudian diceritakan (story telling) melalui kanal-kanal media yang terencana dan terukur. Banyak agenda-agenda besar bangsa ini yang bagus, namun kerapkali tidak mulus pencapaiannya, antara lain karena kurangnya story telling yang bagus dan timbulnya noise yang tidak bisa diatasi.

 

“Ketika semua orang bebas bercerita tentang apa saja, di mana saja, dan kapan pun itu dilakukan, di situlah kita membutuhkan “Kejernihan Berkomunikasi”. Alangkah sia-sia dan menjadi percuma ketika narasi besar yang bagus dikomunikasikan tanpa mau memahami situasi dan momentum komunikasi yang tepat. Alih-alih berhasil, justru hanya akan menciptakan keriuhan noise baru,” kata Asmono.

 

Lebih lanjut Asmono mengatakan, JAMMPIRO 2015, digagas dan diselenggarakan dari bangunan premis bahwa Indonesia membutuhkan Kejernihan Berkomunikasi. Berkomunikasi yang jernih, pada akhirnya menuntut ketersediaan Pesan yang jelas dan Sasaran yang tepat, serta dilakukan pada Momentum yang tepat. Ini bukan soal berapa banyak uang ditabur di media dan di tengah-tengah masyarakat. Ini juga bukan tentang pencitraan semata yang suka disalahtafsirkan.

 

“Di atas itu semua, Kejernihan Berkomunikasi sungguh penting dan mendesak guna mendorong lahirnya Peradaban Berkomunikasi Bangsa yang lebih baik, bagi kejayaan Republik Indonesia tercinta,” tegas Asmono yang juga dikenal sebagai penggagas berbagai event nasional tentang media dan kehumasan itu.

 

Pemilihan ketujuh tokoh PR tersebut terinspirasi dari laporan utama majalah PR Indonesia edisi khusus Kartini yang mengangkat tema “Tujuh Pendekar PR Perempuan: Sosok dan Karya Mereka”. Mereka adalah sosok-sosok peletak dasar industri PR di Indonesia dan legenda hidup dunia kepiaran nasional. JAMMPIRO 2015 menjadi forum yang spesial karena untuk pertama kalinya dapat menghadirkan ketujuh tokoh tersebut dalam satu forum bersama para tokoh media nasional.

 

Rangkaian acara JAMMPIRO 2015 diawali dengan workshop-workshop PR dan Media tematik seperti The 29th How to Handle Press Well Workhop, Creative Writing & Photo Journalism, School of Media Management Batch 14, dan Workhop Nasional PPID dan Manajemen Informasi Publik. Pada hari kedua, acara dibuka dengan Join Session seluruh peserta JAMMPIRO bersama Ketua Komisi Informasi Pusat (KIP) Abdulhamid Dipopramono. Puncak acara JAMMPIRO adalah summit berupa Pidato 7 Tokoh PR Perempuan Indonesia dan Pemimpin Media Nasional bertema “Inspirasi untuk Masa Depan Komunikasi Indonesia”. Acara diakhiri pidato Ketua Dewan Pers Bagir Manan tentang Agenda Masa Depan Pers Indonesia.

 

JAMMPIRO 2015 terselenggara atas dukungan berbagai pihak seperti Telkom Indonesia, Bank BRI, Bank Mandiri, Pupuk Indonesia, Berau Coal, Kompas, Citiink, Smartfren, Alfamart, dan Bali Post. Selain itu juga didukung oleh partner komunitas seperti Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI), PR Society Indonesia, Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS), ASEAN Public Relations Network (APRN), Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah (Bakohumas), The London School of Public Relations (LSPR) Jakarta, Program MM Komunikasi Trisakti, 105.8 Lite FM, dan PR Corner.


Informasi lebih lanjut silakan menghubungi:

-          Hadi Pranoto - Manajer Program SPS Pusat, HP. 087 882 86 8881

-          Hanifudin Mahfuds – Redaktur Majalah PR Indonesia, HP. 0812 8188 7483

-          Atau kunjungi laman berikut www.spsindonesia.org dan www.prindonesiamagz.com

 

 Tentang SPS

Serikat Perusahaan Pers (SPS) adalah organisasi dari perusahaan penerbit media cetak dan online beranggotakan 471 perusahaan pers se-Indonesia. Berdiri sejak 8 Juni 1946, SPS Pusat kini dipimpin oleh Ketua Umum Dahlan Iskan dan Ketua Dewan Pertimbangan Basril Djabbar. Kegiatan terbesar SPS selama ini adalah melakukan pendidikan bagi awak redaksi dan pemasaran media, edukasi dan kampanye minat baca bagi anak-anak muda, riset dan monitoring media, pendidikan manajemen kehumasan dan media bagi para praktisi PR, serta melakukan advokasi bagi anggotanya yang terbelit sengketa pemberitaan pers. ***