Siaran Pers, Multievent Batam, 4 - 7 Februari 2015

Ratusan CEO Korporasi & Media Bahas MEA di Batam


Jakarta, Selasa (13/1/2015) --Menyambut pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akhir tahun ini, ratusan CEO dan pimpinan korporasi BUMN, korporasi non-BUMN, petinggi pers, dan pimpinan praktisi kehumasan se-ASEAN, bakal berkumpul di Batam selama tiga hari, 5 – 7 Februari 2015. Isu tentang “Masa Depan ASEAN dalam Komunitas Ekonomi Global”, akan menjadi bahan diskusi penting yang dikemas dalam tiga event berskala regional itu. Masing-masing The 1st ASEAN Summit for State-owned Enterprises and Media (ASSOEM), The 1st ASEAN Public Relations Summit (APRS), dan The 1st ASEAN Corporate Investment Expo (ACIE).

 

Ketiga event besar di awal tahun  yang diselenggarakan oleh Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat dengan dukungan penuh dari Badan Pengusahaan (BP) Batam, Pemerintah Kota (Pemko) Batam, dan ASEAN Public Relations Network (APRN) itu juga akan mengawali kegiatan Kongres XXIV SPS yang akan memilih Ketua Umum dan pengurus baru periode 2015 - 2019.  

 

Ketika bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wapres di Jakarta, Selasa (13/1/2015) untuk menyampaikan persiapan ketiga event regional tersebut, Pengurus SPS Pusat yang dipimpin Ketua Harian M Ridlo ‘Eisy menyatakan pentingnya meningkatkan daya saing korporasi nasional di kawasan ASEAN. Sekaligus mendorong investasi asing semakin mengalir ke Indonesia. Merespons hal tersebut, Wapres menceritakan jika kini investasi ke Indonesia semakin menguat. “Apalagi Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN memiliki tingkat stabilitas politik dan keamanan yang lebih menjanjikan di kawasan ini,” ujar Wapres.

 

Wapres selanjutnya mengapresiasi kegiatan SPS di Batam ini dan menyatakan akan hadir untuk membuka acara ASEAN Summit for State-owned Enterprises and Media (ASSOEM) tanggal 6 Februari 2015. “Insya Allah jika tak ada halangan saya usahakan akan hadir,” tandas Jusuf Kalla. Seluruh kegiatan akan dipusatkan di ballroom Hotel Harris Batam Center, dan Area Parkir Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam.

 

Menurut Ridlo, melalui penyelenggaraan ketiga event regional dan kongres itu, SPS ingin mendorong agar seluruh komponen bangsa, terutama kalangan korporasi BUMN dan non BUMN semakin meningkatkan daya saing mereka terhadap kompetitor sejenis dari kawasan ASEAN. “Supaya Indonesia tidak sekadar menjadi pasar bagi banyak produk dari negara-negara di ASEAN, melainkan juga bisa menjadi pemain dalam panggung besar Masyarakat Ekonomi ASEAN,” imbuh Ridlo.

 

Salah satu kepemimpinan Indonesia di kawasan ASEAN sejatinya disumbang oleh industri media. “Boleh dibilang Indonesia adalah pemimpin di bidang kemerdekaan pers di tingkat regional bahkan global,” lanjut Ahmad Djauhar, Sekretaris Jenderal SPS Pusat.

 

Melalui forum sharing session, gathering, dan pameran selama tiga hari di Batam itu nantinya, “SPS ingin mengingatkan kepada para pelaku bisnis dan industri nasional untuk saling bersinergi mengambil manfaat besar dari penyatuan pasar di ASEAN,” kata Djauhar.

 

Hingga saat ini, sejumlah pembicara penting yang dijadwalkan pada acara APRS dan ASSOEM sudah menyatakan kesediaannya untuk hadir. Mereka antara lain Menteri Pariwisata Arief Yahya, Direktur Utama Bank BNI Gatot M Suwondo, Former President of APRS Singapore Krishnasamy Bhavani, PR Director Jollibee Foods Corporation Philipines  Arline Adeva, Direktur Utama Pelindo II RJ Lino, President of IPRM Malaysia Dato Haji Ibrahim Abdul Rahman, CEO International SingTel  Mark Chong, Editor in Chief Strait Times Patrick Daniel, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto, Dirjen Komunikasi Publik Freddy Tulung, Ketua Umum Perhumas Agung Laksamana, dan President APRN Prita Kemal Gani. ***

 

Informasi lebih lanjut tentang siaran pers ini, silakan menghubungi:

1. Asmono Wikan  - Direktur Eksekutif SPS Pusat (08161191936).

2. Hadi Pranoto - Manager Program SPS Pusat (08788286 8881).

 

Atau mengunjungi laman berikut www.spsindonesia.org dan http://aseansummit.spsindonesia.org

 

Tentang SPS

Serikat Perusahaan Pers (SPS)  adalah organisasi dari perusahaan penerbit media cetak dan online beranggotakan 471 perusahaan pers se-Indonesia. Berdiri sejak 8 Juni 1946, SPS Pusat kini dipimpin oleh Ketua Umum Dahlan Iskan dan Ketua Dewan Pertimbangan Jakob Oetama. Kegiatan terbesar SPS selama ini adalah melakukan pendidikan bagi awak redaksi dan pemasaran media, edukasi dan kampanye minat baca bagi anak-anak muda, riset dan monitoring media, pendidikan manajemen kehumasan dan media bagi para praktisi PR, serta melakukan advokasi bagi anggotanya yang terbelit sengketa pemberitaan pers. ***